Jokowi Diprediksi Bisa Benar-benar Turun dalam 2 Minggu, Prabowo Dianggap Paling Mungkin Lanjutkan Kekuasaan
SahabatBaca - Presiden Jokowi disebut bisa dilengserkan dalam beberapa minggu ke depan.
Prediksi itu muncul setelah masyarakat terlihat mulai menyoroti bagaimana Pemerintahan Jokowi beberapa waktu ini.
"Banyak percakapan yang mulai mengarah pada semacam to be or not to be, kalau dia nggak turun sekarang justru kita akan hancur," ucap Rocky Gerung, Minggu, 10 April 2022.
"Itu poin bagus, karena orang marah maka orang anggap 'oke ini turun dulu deh Jokowi', tetapi refleksnya musti ada tuh," ujarnya menambahkan.
Akademisi itu pun mengatakan bahwa Jokowi bukan tidak mungkin bisa benar-benar diturunkan.
"Sebab dalam dua minggu ini bisa betul-betul Presiden Jokowi diturunkan, lalu kita berpikir kita belum sempat mengkonsolidasi institusi penggantinya," kata Rocky Gerung.
"Kalau idenya tetep kita tahu, siapa yang mesti memimpin dengan ide apa? Jadi kita mesti lihat misalnya komposisi triumvirat ini bagaimana, apa permanen nanti," tuturnya menambahkan.
Rocky Gerung mengatakan bahwa jika Jokowi mundur, kekuasaan akan berpindah kepada salah satu dari tiga Menteri 'Triumvirat'.
Triumvirat adalah sebuah rezim politik yang didominasi oleh tiga orang penguasa, yang masing-masing disebut Triumvirat.
"Karena tetap kalau disebut triumvirat, Jokowi mundur kekuasaan berpindah kepada ibu menteri luar negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Pak Prabowo," ujar Rocky Gerung.
Kemudian dari ketiga orang tersebut, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pun dinilai menjadi kandidat yang paling berpotensi.
"Lalu orang anggap pak Prabowo yang paling mungkin melanjutkan kekuasaan, lalu Pak Prabowo mengambil kesempatan untuk mengkonsolidasi dirinya sehingga MPR memilih dia sebagai presiden," kata Rocky Gerung.
"Itu kan potensi-potensi bisa terjadi, lalu banyak orang yang merasa bahwa ada problem," ucapnya menambahkan.
Di antara permasalahan tersebut, ada nama Megawati Soekarnoputri yang turut merasakan dampaknya.
Pasalnya, jika triumvirat, hal itu berarti dia tidak sempat menitipkan sang Putri, Puan Maharani kepada Prabowo Subianto.
"Ibu Mega mungkin menganggap bawah kalau triumvirat, berarti bahwa nggak sempat dititipkan pada Pak Prabowo karena perubahan situasi cepat-cepat," ujar Rocky Gerung.
"Nah beginian ini, ini kan hal yang sebetulnya nggak rumit tapi dia menjadi ketegangan karena orang mencurigai Pak Prabowo, karena Pak Prabowo punya reputasi yang sampai sekarang ambisi memerintahnya masih ada. Padahal itu normal aja, diatur undang-undang," tuturnya menambahkan, dikutip SahabatBaca dari kanal Youtube Rocky Gerung Official.***