Perkataan Ridwan Kamil kepada Geraldine Beldi Ini Siap Dibuktikan, Tanda Balas Jasa karena Guru SD itu Temukan Jasad Eril - Sahabat Baca

Perkataan Ridwan Kamil kepada Geraldine Beldi Ini Siap Dibuktikan, Tanda Balas Jasa karena Guru SD itu Temukan Jasad Eril



 SahabatBaca - Sosok Guru SD yang bernama Geraldine Beldi yang pertama kali menemukan jasad Eril di Bendunga Engehalde, Sabtu (11/6/2022), kini ramai menjadi perbincangan publik, setelah ayah dari Emmeril Khan Mumtadz, Ridwan Kamil, mengunggah ucapan terima kasih kepadanya, karena telah menemukanya anaknya yang hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss.


Dalam unggahnya Ridwan Meminta timnya untuk mencari tahu keberadaan Mrs. Geraldine Beldi, sebelum ia pulang ke Indonesia untuk mengucapkan rasa terima kasih padanya.


"Mohon carikan ibu guru itu, saya berkewajiban menghaturkan terima kasih sebelum pulang ke tanah air." tulis Ridwan Kamil di Instargam pribadinya.


Akhirnya, setelah mendapatkan informasi, warga Bern yang diketahui seorang guru sekolah dasar (SD) berhasil ditemui Ridwan Kamil.


"Alhamdulilah, menunggu selesai mengajar, jam 11 tadi kami bertemu dan saya haturkan rasa terima kasih saya,"

Tak hanya ucapan terima kasih yang Gubernur Jawa Barat itu lakukan, Ridwan pun berjanji jika Mrs. Geraldine berkunjung ke Indonesia akan ia jamu dengan baik.


"Ibu Geraldin kalau ingin berkunjung ke Indonesai, tolong kabari saya ya, nanti semuanya saya yang urus sebagai rasa terima kasih kami." Tambahnya.


Diakhir unggahan, Ridwan Kamil pun menuliskan rasa terima kasihnya kepada sosok guru Sekolah Dasar (SD) tersebut.


"Danke Mrs. Geraldine Beldi, Hatur Nuhun. Terima Kasih." Tulisnya.


Insiden yang menimpa putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan kamil, Emmeril Khan Mumtadz yang hilang di Sungai Aare sejak dua pekan lalu, membuat banyak warga Swiss, khusunya Bern, bersimpati. Salah Satunya, Mrs. geraldine Beldi. 


Mengetahui kabar hilangnya salah seorang WNA di Sungai Bern, Swiss, Ibu dua anak ini pun ikut mencari tiap kali melewati sungai Aare menuju tempatnya bekerja.


Sejak mengetahui kabar hilangnya Eril di Sungai Aare, ia merasa simpati dan karena  memiliki dua anak, jadi saat berjalan kaki ke Sekolah ia kerap kali melihat ke arah sungai.


“Kami warga Kota Bern, tahu semua tentang berita Eril. Dan saya pun punya 2 anak. Jadi saya tiap jalan kaki, selalu melihat ke arah sungai Aare. Dan ternyata saya yang menemukannya. Turut berduka cita ya Pak," ucap Mrs. Geraldine yang ditulis Kang Emil di Instagram pribadinya.


Seolah kebetulan yang Indah, Eril yang berniat untuk mencari sekolah S2 untuk melanjutkan studinya, namun naas ia mendapat musibah terseret arus Sungai Aare saat ia tengah berenang di Sungai yang terkenal dengan arusnya yang deras. 


"Eril kesini niatmya mau belajar, akhirnya takdirnya diselamatkan oleh seorang guru pengajar yang baik hati dan sederhana." Tulis Ridwan Kamil.


Penemuan Jasad Eril


Pihak Kepolisian Bern menyampaikan jenazah Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) ditemukan di cekungan bendungan air Engehalde, Bern pada Rabu pagi (8/7/2022) sekitar pukul 06.50 waktu setempat.


"Sejumlah petugas khusus polisi maritim kepolisian Bern berhasil menemukan jenazah di cekungan bendungan air dan mengamankannya," jelas siaran pers di laman kepolisian Bern dikutip pada Kamis (9/6/2022) malam.


Menurut kepolisian Bern, saat ditemukan Eril sudah tak bernyawa, tergeletak di air di bendungan Engehalde di Bern. 

Putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil itu dinyatakan hilang saat berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss, pada Kamis, 26 Mei 2022.

Setelah mengamankan jenazah, pihak kepolisian Bern melakukan penyelidikan forensik untuk mengidentifikasinya.

Hasil pemeriksaan memastikan bahwa tubuh tersebut adalah jenazah Eril.

"Seluruh penyelidikan saat ini telah tuntas," demikian siaran pers kepolisian Bern.

Eril, 22 tahun, dinyatakan hilang setelah mengalami suatu situasi darurat saat berenang di sungai tersebut.

Kepolisian Bern menyatakan Eril tenggelam akibat kecelakaan saat berenang di sungai itu.

Selama dinyatakan hilang, langkah-langkah pencarian secara intensif terus dilakukan oleh pihak berwenang Swiss, khususnya otoritas Bern.

Sejumlah layanan darurat dikerahkan di air dan di darat untuk terus melakukan pencarian, yang juga didukung berbagai peralatan dan awak bantuan, seperti pesawat nirawak (drone), perahu, penyelam, dan anjing pelacak.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Buruan di klik gambarnya

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel