8 Amalan yang Dapat Menyempurnakan Puasa: Makan Sahur Hingga Salat Tahajud
SahabatBaca - Puasa merupakan Rukun Islam yang ketiga setelah syahadat dan salat.
Oleh karena itu, puasa menjadi salah satu ibadah yang tidak terlepaskan bagi umat muslim.
Kata puasa sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti "menahan diri".
Dalam bahasa Arab, puasa disebut siyam atau saum yang berarti "menahan diri dari segala sesuatu".
Menurut istilah syariat Islam, kata puasa, siyam, atau saum berarti menahan diri dari makan, minum, dan melakukan hubungan suami-istri mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam.
Selain ibadah puasa sendiri, terdapat berbagai amalan yang dapat menyempurnakan puasa seorang muslim.
Dikutip SahabatBaca dari buku 'Almanak Alam Islami Sumber Rujukan Keluarga Muslim Milenium Baru' terbitan Pustaka Jaya yang ditulis oleh Rachmat Taufiq Hidayat, H. endang Saiuddin Anshari, Thomas Djamaluddin, dan Nia Kurnia, berikut penjelasannya.
Ada beberapa amalan yang dapat menyempurnakan ibadah puasa, antara lain sebagai berikut:
A. Melaksanakan makan sahur
Rasulullah SAW bersabda:
"Bersahurlah kamu karena makan sahur itu ada berkahnya." (HR Bukhari, Muslim, dan lain-lain dari Anas).
Makan sahur yang paling baik ialah yang hampir mendekati waktu subuh.
B. Mempercepat berbuka apabila telah tiba waktunya
Rasulullah SAW bersabda:
"Manusia senantiasa dalam kebajikan, selama mereka cepat-cepat berbuka puasa." (HR Bukhari dan Muslim)
Berbuka yang lebih baik ialah berbuka dengan buah-buahan manis seperti kurma, pisang, jeruk, dan sebagainya.
Pada waktu berbuka dianjurkan untuk membaca doa sebagai berikut:
Artinya: "Wahai Allah kepada-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. Kepada Engkau aku beriman, kepada Engkau aku berserah diri.
Hanya rahmat-Mu yang aku harapkan, dan hanya kepada Engkau aku bertobat. Telah hilang rasa haus dan otot-otot telah basah kembali. Dan pahala pasti tetap. Insya Allah".
C. Memperbanyak membaca al-Quran
Rasulullah SAW bersabda:
"Orang-orang yang berkumpul di masjid dan membaca alQuran (dan mempelajarinya), maka Allah akan menurunkan kepada mereka ketenangan batin, dilimpahi dengan rahmat.” (HR Muslim).
Pengertian membaca dalam hadis di atas termasuk juga membaca dengan saksama, mempelajari, menelaah, dan sebagainya.
D. Memperbanyak sedekah
Rasulullah SAW bersabda:
"Sedekah yang paling utama ialah sedekah pada bulan Ramadhan." (HR Tirmizi).
E. Melaksanakan salat tahajud (salat tarawih)
Salat tahajud adalah salat sunnah yang dilakukan pada waktu malam setelah orang bangun tidur.
Oleh karena itu, salat ini disebut juga salat malam, salāh al-lail, atau qiyām al-lail.
Sedangkan pada bulan Ramadhan, salat tahajud disebut qiyām Ramadan atau tarawih.
Salat tarawih bisa dilakukan dengan berjamaah atau sendiri-sendiri, boleh di masjid dan boleh di rumah atau di tempat-tempat lain.
Waktu dilakukannya adalah setelah salat isya hingga sebelum waktu subuh, dan semua bacaannya sama dengan salat fardu.
Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang melakukan salat malam pada bulan Ramadhan dengan iman kepada Allah SWT dan mengharapkan pahalanya, maka dosanya akan diampuni (oleh Allah).” (HR Abu Hurairah).
Perihal salat tahajud juga disampaikan melalui Firman Allah SWT dalam Q.S Al-Isra' ayat 79:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا - ٧٩
Artinya: "Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji".
F. I'tikaf
I'tikaf artinya berdiam di masjid dengan melakukan ibadah, terutama pada malam dua puluh sampai akhir Ramadan.
Dalam sebuah hadis disebutkan, Rasulullah SAW selalu mengerjakan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadhan, sampai saat beliau wafat (HR Bukhari dan Muslim).
Pelaksanaannya adalah pertama-tama masuk ke masjid dengan salat tahiyyatul masjid, kemudian melaksanakan i'tikaf dengan cara berdzikir, beristighfar, membaca al-Quran, atau melaksanakan salat sunnah lainnya.
G. Menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan yang akan mengurangi nilai dan hikmah puasa
Rasulullah SAW bersabda:
"Banyak di antara yang berpuasa, tetapi hasilnya hanya lapar dan dahaga." (HR Ibnu Huzaimah dari Abu Hurairah).
Dalam hadis lain disebutkan:
"Puasa itu menjadi perisai seseorang selama ia tidak merusaknya dengan dusta dan membicarakan kejelekan orang lain.” (HR At-Tabrani dari Abu Ubaidah).
H. Membayar zakat fitrah
Pada akhir bulan Ramadhan sebelum salat Idul Fitri, seorang Muslim-baik laki-laki maupun perempuan wajib membayar zakat fitrah.
Dalam sebuah hadis disebutkan:
"Rasulullah telah mewajibkan zakat fitrah untuk mensucikan diri orang yang berpuasa dari perkataan sia-sia dan busuk serta untuk memberi makan orang miskin. Maka barang siapa yang melakukannya sebelum salat Id, itulah zakat yang diterima, sedang yang menunaikan zakat sesudah salat Id, maka hal itu adalah sedekah biasa." (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).***